Home / Company / News

PENINGKATAN JALUR LAUT TPKS, KURANGI BEBAN KEPADATAN JALUR PANTURA

Tuesday, 12 Nov 2013
Share this news
Share Twitter    Share Facebook    Share LinkedIn

Peningkatan jalur melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) terus meningkat. Dampaknya tak hanya efisiensi perdagangan, tetapi juga mengurangi beban Pantura.

“Jika pada Januari 2013 petikemas domestik hanya tercatat 259 Teus atau setara dengan 221 boks, maka pada bulan Agustus telah mencapai 880 Teus atau setara 726 boks, dan realisasi pada bulan Oktober ini telah menembus angka ribuan, tercatat 1.607 Teus atau setara dengan 1.325 boks” kata Husein Latief, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo III. 

Baca juga: Pelindo III sabet gelar Indonesia Best Internal Communication Media dan Pelindo III alokasikan dana ratusan miliar untuk investasi

Total petikemas domestik yang melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) selama tahun 2013, hingga Bulan Oktober telah tercatat 6.605 Teus atau 5.790 Box. Sedangkan arus petikemas internasional sebanyak 404.435 Teus atau setara dengan 250.885 Boks. 

Belakangan kondisi jalur Pantura kurang baik, banyak perbaikan jalan, karena cepat rusak oleh truk-truk bermuatan berat. Inilah yang mengakibatkan pemborosan, selain itu juga tidak efektif waktu.

Dengan dibukanya rute pelayaran domestik di Terminal Petikemas Semarang (TPKS), aktivitas transportasi barang lebih efisien dan hemat biaya. Sekaligus mengurangi beban keramaian jalan Pantura Semarang-Surabaya 

“Disamping itu biaya pemeliharaan jalan bisa dikurangi,” tutur pria yang juga menjabat sebagai ketua Pengda PELTI Jatim.

Efisiensi ini kian menarik minat para pengusaha Jawa tengah untuk memilih jalur laut. Apalagi intensitas kunjungan kapal juga semakin tinggi. Kunjungan kapal yang sebelumnya 10 hari sekali, kini menjadi 7 hari sekali. 

Sepanjang 2013, PT Pelindo III menargetkan pertumbuhan arus bongkar muat kontainer melalui Terminal Petikemas Semarang (TPKS) sebesar 10 persen, dari tahun lalu mencapai 457.055 Teus. Hal ini didorong pertumbuhan perekonomian Jateng.

Sumber : lensaindonesia.com